kantorbola77

    Release time:2024-10-08 04:21:35    source:tangga togel 4d   

kantorbola77,syair hk guci mas,kantorbola77Jakarta, CNN Indonesia--

Kelompok Perlawanan Islam di Irakmengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan pangkalan militer Amerika Serikat di Yordaniapada Minggu (28/1). Serangan itu menewaskan tiga prajurit AS.

Seorang pejabat senior kelompok ini mengatakan kepada The Washington Post secara anonim bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, jika AS tetap mendukung Israel, akan ada eskalasi. Semua kepentingan AS di kawasan ini merupakan target yang sah dan kami tidak peduli terhadap ancaman balasan dari AS," kata pejabat tersebut seperti dikutipThe Washington Post.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak Israel menggempur Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu, sejumlah kelompok milisi di Timur Tengah turut melancarkan sejumlah serangan terhadap Tel Aviv.

Sejumlah milisi tersebut tergabung dalam Kelompok Perlawanan Islam atau The Islamic Resistance.

Kelompok Perlawanan Islam merupakan organisasi payung atau koalisi yang menaungi sejumlah kelompok milisi di Timur Tengah, termasuk Kataib Hizbullah, Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, hingga Houthi di Yaman.

Kelompok Perlawanan Islam merupakan organisasi milisi anti-AS dan Israel. Koalisi milisi ini diyakini kuat disokong oleh Iran.

Di Irak sendiri, ada beberapa milisi yang tergabung dalam Kelompok Perlawanan Islam ini. Beberapa milisi tersebut di antaranya yakni Kataib Hizbullah dan Nujaba.

Kataib Hizbullah adalah milisi anti-Amerika yang berbasis di Irak dan Suriah.

Menurut laman Direktur Intelijen Nasional (DNI) AS, kelompok ini berdiri pada tahun 2007 dan berupaya membentuk pemerintahan yang berpihak pada Iran di Irak.

Kataib Hizbullah disebut pernah terlibat dalam operasi tempur melawan ISIS di Irak dan menjadi pasukan anti-pemerintah di Suriah.

Milisi ini sempat pula menjadi staf Brigade ke-45, ke-46, dan ke-47 di Komite Mobilisasi Populer Irak, yang dibentuk pada 2014 guna melawan ISIS.

Dua tahun setelahnya, Kataib Hizbullah menjadi bagian resmi dari aparat keamanan Irak.

Pilihan Redaksi
  • Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Tembus Lebih dari 26 Ribu Jiwa
  • 3 Tentara AS Tewas di Suriah sampai Netanyahu Tuduh Hamas Nazi Baru
  • Milisi Bekingan Iran di Irak Klaim Serang Pangkalan AS di Yordania

Menurut DNI, Kataib Hizbullah memiliki anggota hingga 10 ribu orang. Mereka diduga turut beroperasi di Bahrain, Iran, Lebanon, dan Arab Saudi.

Kataib Hizbullah disebut mendapat pelatihan ekstensif, pendanaan, dukungan logistik, senjata, dan intelijen dari Garda Revolusi Iran-Pasukan Al Quds Iran. Mereka juga menerima pelatihan dan senjata dari milisi Hizbullah Lebanon.

Pada Juli 2009, Kementerian Luar Negeri AS menetapkan Kataib Hizbullah sebagai organisasi teroris asing. Pemimpin utamanya, Ahmad Al-Hamidawi, dinobatkan sebagai Teroris Global Khusus pada Februari 2020.

Meski begitu, sejauh ini belum ada keterangan lebih spesifik soal siapa milisi di Irak yang melancarkan serangan ke beberapa wilayah di perbatasan Yordania-Suriah pada Minggu dini hari ini.

(blq/rds)