cyber cit

    Release time:2024-10-08 03:38:33    source:top-up unipin domino   

cyber cit,erek erek 2d 18,cyber citJakarta, CNN Indonesia--

Menteri kabinet perang Israel Benny Gantz menjadi sorotan usai mundur dari kabinet perang yang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Minggu (9/6).

Kabinet perang dibentuk Netanyahu sebagai respons darurat atas perang Israel-Hamas pada 7 Oktober lalu. Perang keduanya itu memicu agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina hingga hari ini.

Lihat Juga :
Daftar Negara yang Paling Sulit Dikunjungi

Gantz mundur karena menganggap Netanyahu menghalangi Israel meraih kemenangan dan menilai rencana pascaperang di Gaza tak signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintahan ini sangat tak populer bahkan sebelum 7 Oktober. Namun, keputusan Gantz masuk ke dalam pemerintahan menstabilkan pemerintahan dan memberi legitimasi dalam negeri," kata Waxman, dikutip Al Jazeera, Senin.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALJerman Waswas Perang Eropa hingga Prabowo Terbang ke Yordania

Partai Gantz, Partai Persatuan Nasional, mulanya bukan bagian dari koalisi pemerintahan Netanyahu. Mereka baru bergabung setelah serangan dadakan Hamas delapan bulan lalu.

Langkah Partai Persatuan Nasional masuk kabinet membuat koalisi Netanyahu meraih legitimasi domestik di mata publik Israel.

Waxman mencatat tanpa Gantz dan mitra-mitranya, pemerintah Israel akan kehilangan pengaruh dalam negeri karena haluan partai politik.

"Ini akan meningkatkan tekanan ke Netanyahu untuk menggelar pemilu dini," ujar dia.

Namun, pakar studi Israel itu menilai Netanyahu mungkin tak akan mengikuti desakan tersebut. PM sadar saat ini, menurut jajak pendapat, Partai Likud, akan kalah dalam pemilu jika menggelar kontestasi politik dalam Waktu dekat.

Netanyahu, lanjut Waxman, akan mengerahkan segala daya untuk mempertahankan kursi PM.

"Dia dan mitra koalisinya bertekad untuk mempertahankan kekuasaan selama mungkin," ungkap dia.

Lalu di sisi internasional, Gantz dianggap sebagai sosok moderat. Netanyahu selama ini dikenal sayap kanan atau konservatif.

Tanpa kehadiran Gantz, Waxman menduga Netanyahu kemungkinan akan menghadapi lebih banyak tekanan dari sekutu dekat mereka, Amerika Serikat, dan komunitas internasional lain.

Pilihan Redaksi
  • Apa itu Nuseirat Gaza yang Dihancurkan Israel buat Bebaskan Sandera?
  • Raja Salman Tampung 1.000 Orang Keluarga Korban di Gaza buat Haji
  • Israel Bebaskan 4 Sandera Hamas, Netanyahu Malah Semakin Dicerca

"Dan lebih banyak tekanan internasional karena sejujurnya, itulah satu-satunya pengaruh moderat yang akan dihadapi Netanyahu saat ini," ungkap dia.

Wantz lalu berujar, "Jadi, tekanan internasional, menurut saya, kemungkinan besar akan meningkat."

Keputusan Gantz muncul usai Israel menggempur habis-habisan Nuseirat dan berhasil membawa empat sandera dalam kondisi hidup melalui operasi khusus.

Serangan Israel di kawasan tersebut juga menyebabkan lebih dari 200 orang meninggal.

Sejak Israel melancarkan agresi ke Gaza pada Oktober 2023, PM mendapat banyak tekanan. Warga ingin segera gencatan senjata dan agresi berakhir, tetapi sejumlah anggota kabinet dia kukuh Israel menghabisi Hamas.

Orang-orang pro agresi Israel ini bahkan sempat mengancam akan mundur dari pemerintahan jika Netanyahu meneken gencatan senjata dengan Hamas. Bagi mereka, keputusan itu sama saja mengibarkan kekalahan.

Agresi Israel di Gaza menyebabkan lebih dari 36.800 orang meninggal dan ratusan ribu rumah warga hancur.

(isa/rds)