link alternatif sbotop,data hk togelers 2022,link alternatif sbotopJakarta, CNN Indonesia--
Rusia memasukkan gerakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender termasuk dalam daftar teroris dan ekstremis.
Pengawas keuangan Rusia, Rosfian Monitoring, memasukan "gerakan publik LGBT internasional" ke dalam daftar tersebut.
Lihat Juga :Prediksi Peta Koalisi dan Oposisi Prabowo dari Pakar Asing |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar ini muncul usai Mahkamah Agung Rusia menetapkan gerakan tersebut sebagai organisasi "ekstremis" yang dilarang pada November 2023.
Menanggapi kebijakan itu, aktivis hak-hak sipil dan LGBTQ+ di Rusia merespons negatif.
Mereka menyatakan sebutan ekstremis bisa memungkinkan pihak berwenang mengadili siapa saja terkait gaya hidup atau simbol komunitas tersebut di depan umum.
Lihat Juga :Fakta-fakta Terbaru Penembakan Massal di Moskow oleh ISIS-K |
Selama Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia, hak-hak LGBTQ+ di negara itu terkikis. Pada 2023, dia meneken undang-undang yang melarang propaganda LGBTQ+ terhadap anak di bawah umur.
Langkah baru pemerintah Rusia muncul usai Pengadilan di Kota Orenburg memerintahkan penangkapan dua manajer di sebuah bar gay.
Lihat Juga :Siapa 4 Tersangka Penembakan Massal di Moskow Rusia? |
Perintah itu disebut-sebut sebagai kasus kriminal "ekstremisme" pertama di Rusia terhadap komunitas LGBTQ+.
(isa/bac)