angkajitutoto

    Release time:2024-10-08 03:58:24    source:inno388   

angkajitutoto,sports808,angkajitutotoJakarta, CNN Indonesia--

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik pemberian izin usaha pertambangandari pemerintah ke ormas agama yang menimbulkan keriuhan publik akhir-akhir ini.

Megawati menilai keriuhan akibat perizinan tambang itu membuat pemerintah tak fokus dalam menangani ancaman krisis pangan yang dapat terjadi.

Lihat Juga :
ANALISISTradisi Kritis Muhammadiyah Bisa Terancam Konsesi Tambang Jokowi

"Orang urusan tambang aja sekarang pada heboh. wohmau nyari tambang, mau nyaritambang. Saya tuh sampai bilang sama temen-temen. Pangan o(makan tuh) tambang iku(itu), nanti kalau sudah enggak ada beras terus piye(gimana)," kata Mega saat menyampaikan pidato kebangsaan di Mukernas Perindo di Inews Tower, Jakarta, Selasa (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negara-negara sekarang kalau ndakpercaya sama saya negara-negara yang impornya atau ekspor beras itu juga ketar-ketir jadi mereka kemungkinan mungkin tahan karena buat negara mereka," jelas dia.

"Nah, kita terus mencarinya ke mana," sambungnya.

Lihat Juga :
Takut Hilang Legitimasi Moral, PGI dan KWI Tetap Tolak Izin Tambang

Oleh karena itu, Megawati juga meminta masyarakat Indonesia bersiap menghadapi krisis pangan dengan menyiapkan pangan alternatif beras.

"Kalau nanti enggak ada, jangan pikir loh mau impor, impornya juga ditahan. Itu kan harus waras kita berpikirnya, harus pintar kita berpikirnya," ujarnya.

Sebelumnya, PBNU dan Muhammadiyah telah resmi menerima izin tambang dari pemerintah Presiden Joko Widodo. Keputusan kedua ormas tersebut menuai kritik masyarakat.

Keputusan NU dan Muhammadiyah itu dinilai tak selaras dengan semangat keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia. Dua ormas Islam ini pun dinilai berpotensi menjadi aktor penggusur masyarakat.

(mab/fra)