javaonline99

    Release time:2024-10-08 00:06:57    source:areaslots login   

javaonline99,pertandingan sevilla vs celta vigo,javaonline99Jakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menduga tekstilselundupan Chinabernilai Rp59,2 triliun telah membanjiri Indonesia. Nilai itu berasal dari kejadian pada 2021 dan 2022 dan belum menghitung kemungkinan yang terjadi pada beberapa tahun belakangan ini.

Dugaan banjir tekstil selundupan China itu didasarkan pada perbedaan data ekspor tekstil china ke Indonesia. Data dibandingkan dengan impor tekstil yang dilakukan Indonesia dari China.

Data itu berasal dari internal Kemenkop UKM dan dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data itu didapat angka bahwa pada 2021, nilai ekspor tekstil China ke Indonesia tercatat sebesar Rp58,1 triliun. Sedangkan nilai impor Indonesia dari China sebesar Rp28,4 triliun. Artinya ada potensi nilai yang tidak tercatat sebesar Rp29,7 triliun.

Kemudian pada 2022, nilai ekspor China ke Indonesia tercatat sebesar Rp61,3 triliun. Sedangkan nilai impor Indonesia dari China sebesar Rp31,8 triliun. Ini mengindikasikan ada potensi nilai yang tidak tercatat sebesar Rp29,5 triliun.

"Potensi impor tidak tercatat terbesar pada HS (60-63) berupa pakaian jadi. Artinya angka ekspor yang masuk dari Tiongkok ke kita dengan nilai angka impor kita tidak seimbang. Artinya kita menduga ini mengindikasikan ada produk yang masuk secara ilegal, tidak tercatat," katanya dalam media briefing di kantor Kemenkop UKM, Selasa (6/8).

Ia mengatakan barang selundupan itu jelas merugikan bagi Indonesia. Pasalnya, barang tidak kena bea masuk sehingga bisa dijual dengan harga sangat murah. Akibatnya produk UMKM dalam negeri suli tersaingi.

Temy mengatakan produk impor ilegal bisa berdampak pada kehilangan potensi serapan 67 ribu tenaga kerja dengan total pendapatan karyawan Rp2 triliun per tahun. Kemudian potensi kehilangan PDB multi sektor TPT sebesar Rp11,83 triliun per tahun.

"Kemudian kerugian negara pada sektor pajak sekitar Rp6,2 triliun terdiri dari pajak Rp1,4 triliun dan Bea Cukai Rp4,8 triliun," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/agt)