asianwin

    Release time:2024-10-08 05:46:50    source:pengeluaran toto 5d   

asianwin,tata 4d login,asianwinJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah bakal membalas Israelbuntut kematian pemimpin biro politik HamasIsmail Haniyeh di Iran pada Rabu (31/7).

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip media Iran, IRNA, Khamenei mengatakan bahwa Negeri Zionis telah "menggali kuburannya sendiri" karena membunuh Haniyeh di wilayah teritori Iran.

Lihat Juga :
60 Anggota Keluarga Bos Hamas Tewas Dibom Israel, Termasuk 3 Putranya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khamenei juga mengatakan negaranya berkewajiban melancarkan pembalasan terhadap Israel lantaran serangan yang menewaskan Haniyeh terjadi di tanah Iran

"Kami menganggap ini sebagai kewajiban kami untuk membalaskan darahnya atas insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam (Iran)," ucap Khamenei seperti dikutipAl Jazeera.

Ismail Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7) dini hari. Hamas menuduh Israel dalang di balik serangan ini.

Lihat Juga :
Putra Bos Hamas Haniyeh: Kematian Ayah Tak Setop Perlawanan ke Israel

Menurut media Iran, kediaman Haniyeh diserang oleh "proyektil berpemandu udara". Sumber Iran mengatakan kepada media Lebanon pro-Hizbullah al Mayadeen bahwa rudal tersebut ditembakkan dari luar Iran. Otoritas Iran belum mengonfirmasi hal ini.

Haniyeh sendiri sedang menempati salah satu kediaman veteran perang di utara Teheran dalam serangan tersebut.

Ismail Haniyeh merupakan kepala biro politik Hamas sejak 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Haniyeh jadi tokoh terkenal, terutama usai menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2006, menyusul kemenangan Hamas pada pemilu parlemen.

Lihat Juga :
Siapa Pembunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh?

Haniyeh tinggal di pengasingan dan berpindah antara Turki dan Qatar. Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, saat peristiwa Intifada Pertama.

Selama agresi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh turut jadi sasaran serangan. Pada April lalu, tiga anak dan empat cucu Haniyeh tewas dibunuh Israel.

(blq/dna/rds)