disini toto

    Release time:2024-10-08 03:48:13    source:keris4d login   

disini toto,atm fc,disini totoJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden, bahwa Israeltidak benar-benar menginginkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Hal ini disampaikan Erdogan saat melakukan panggilan telepon ke Biden pada Kamis (1/8).

Lihat Juga :
'Dikeroyok' Proksi Iran, Netanyahu Telepon Biden Minta Bekingan AS

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pidatonya [Netanyahu] di Kongres AS baru-baru ini juga memicu kekecewaan mendalam di Turki dan dunia," imbuh Erdogan, dilansir Anadolu Agency.

Menurut Erdogan, Israel justru semakin "menyebarkan api" di Gaza ke seluruh wilayah.

Pilihan Redaksi
  • Turki Blokir Instagram Gegara Hapus Post Duka Cita Bos Hamas Haniyeh
  • 4 Proksi Iran yang Siap Serang Israel Balas Kematian Bos Hamas Haniyeh
  • Cerita WNI Ikut Salat Jenazah Ismail Haniyeh di Qatar: Penjagaan Ketat

Panggilan telepon iti dilakukan segera setelah Turki mengumumkan bahwa Organisasi Intelijen Nasional (MIT) memimpin pertukaran tahanan yang melibatkan tujuh negara, dalam salah satu kesepakatan pertukaran tahanan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya Erdogan juga telah mengutuk keras pembunuhan Haniyeh yang terjadi di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (31/7) lalu.

"Saya mengecam keras dan mengutuk pembunuhan yang dilakukan di Teheran terhadap Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh," kata Erdogan

"Itu adalah cara tercela untuk melemahkan perjuangan Palestina, perlawanan gemilang Gaza, dan perjuangan saudara-saudara Palestina kita dengan tujuan melemahkan semangat, mengintimidasi, dan menekan mereka," tambahnya

Erdogan menyebut pembunuhan serupa juga terjadi terhadap beberapa tokoh Palestina seperti Sheikh Ahmed Yassin dan Abdul Aziz al-Rantisi.



"Kebiadaban Zionis sekali lagi akan gagal mencapai tujuannya," ujar Erdogan.

Dia juga menyerukan sikap bersatu dari dunia Islam untuk mengakhiri penindasan di Gaza, dan menekankan kembali komitmen Turki untuk mendukung pembentukan negara Palestina yang berdaulat, dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.

(dan/dna)