tupai 2d

    Release time:2024-10-08 00:28:56    source:erek lalat 2d   

tupai 2d,tafsir mimpi 2d 33,tupai 2d

Jakarta, CNBC Indonesia- Anda mungkin sudah familiar dengan aturan bahwa cicilan utang sebaiknya tidak melebihi 30% dari penghasilan. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, berapa sebenarnya porsi ideal dari pendapatan yang bisa dialokasikan untuk bersenang-senang? Apakah untuk traveling, kuliner, membeli barang kesukaan, atau sekadar menyalurkan hobi?

Jawabannya bisa sangat bervariasi, tergantung pada kondisi keuangan Anda. Jika di akhir bulan Anda masih memiliki sisa uang yang cukup, tak ada salahnya memanfaatkan dana tersebut untuk bersenang-senang.

Namun, jika Anda pernah berada dalam situasi di mana tabungan hampir habis dan Anda terpaksa menggunakan kredit untuk membeli aset atau membayar biaya pendidikan anak karena tidak memiliki simpanan atau investasi, Anda tidak sendirian. Setiap orang memiliki gaya hidup dan kebutuhan yang berbeda-beda, dan tentunya biaya yang menyertainya juga berbeda.

Misalnya, ada yang sudah cukup puas hanya dengan menonton film di rumah sebagai hiburan. Di sisi lain, ada juga yang perlu bepergian atau staycation di luar kota untuk merasa puas. Semakin tinggi gaya hidup seseorang, semakin sulit pula untuk menyisihkan uang secara konsisten untuk menabung atau berinvestasi, terutama jika penghasilannya pas-pasan.

Lalu, adakah cara untuk mengelola pengeluaran gaya hidup agar keuangan tetap sehat? Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan.

Sadari ada inflasi gaya hidup

Segala sesuatu, baik barang maupun jasa, mengalami kenaikan harga seiring waktu, termasuk yang terkait dengan gaya hidup. Namun, ada hal lain yang perlu diwaspadai, yaitu inflasi gaya hidup. Ini terjadi ketika gaya hidup seseorang meningkat seiring dengan kenaikan pendapatan. Misalnya, ketika gaji naik, sering kali pengeluaran juga ikut naik karena gaya hidup ikut meningkat.

Bayangkan jika gaji Anda naik, tetapi gaya hidup tetap sama seperti sebelumnya. Anda akan memiliki lebih banyak dana yang bisa dialokasikan untuk investasi atau menabung.

Baca:
Mau Liburan ke Luar Negeri Tanpa Kuras Tabungan? Ini Caranya

Jangan biarkan jadi pengeluaran tidak tetap

Pengeluaran gaya hidup yang bersifat tidak tetap (bervariasi setiap bulan) bisa menjadi masalah jika tidak dikendalikan. Misalnya, di bulan Januari Anda mungkin menghabiskan Rp 400 ribu untuk gaya hidup, tapi di bulan berikutnya bisa mencapai Rp 1 juta, dan di bulan ketiga bahkan bisa melonjak hingga Rp 3 juta.

Untuk menghindari hal ini, penting untuk menetapkan batas maksimal pengeluaran untuk gaya hidup, misalnya maksimal 15% dari penghasilan Anda. Atau, Anda bisa menentukan sendiri batasannya dengan menghitung rata-rata pengeluaran gaya hidup Anda dalam tiga bulan terakhir.

Gunakan metode bujeting pay yourself first

Dengan metode pengaturan keuangan ini, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengalokasikan uang untuk menabung dan investasi terlebih dulu. Sisanya bisa dipakai untuk biaya hidup maupun gaya hidup Anda.

Anda tentunya tidak perlu khawatir lagi untuk pengeluaran gaya hidup lantaran pengeluaran gaya hidup akan menggunakan "sisa uang" yang Anda miliki dalam sebulan.

Metode ini juga sangat tepat digunakan bagi orang-orang yang masih lajang dan belum memiliki tanggungan.

Tambah penghasilan jika ingin upgrade gaya hidup

Jangan lantas mengandalkan berhemat demi menjaga pengeluaran gaya hidup. Tambahlah penghasilan Anda agar Anda juga bisa menikmati hidup dengan lebih nyaman.

Inflasi merupakan hal yang nyata. Oleh karena itu, fokuskanlah diri Anda untuk bisa mendapat penghasilan yang jauh lebih tinggi daripada saat ini.


(aak/aak) Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran Vs Israel Bikin IHSG Merana, Investor Harus Apa?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Awas! Ini 5 Kesalahan Finansial Para Fresh Graduate yang Bikin Miskin