sportek

    Release time:2024-10-08 05:45:50    source:gianluca rossy   

sportek,film horor rating tertinggi,sportekJakarta, CNN Indonesia--

Seluruh negara Uni Eropa, kecuali Hungaria, mendesak jeda kemanusiaan segera dilakukan di Jalur Gaza, Palestina.

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan menteri-menteri luar negeri dari 26 negara persatuan ini telah menyetujui pernyataan yang menyerukan "jeda kemanusiaan segera yang akan mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan" di Gaza.

Lihat Juga :
Pakar Filipina Bandingkan Kampanye Prabowo dan Bongbong di TikTok

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, persatuan negara-negara Eropa ini tak kunjung satu suara karena posisi beberapa negara yang mendukung Israel.

Hungaria adalah salah satu negara Uni Eropa yang merupakan pendukung setia Israel. Hungaria sering menolak untuk mengikuti pernyataan bersama Uni Eropa yang dianggap terlampau kritis.

Negara Uni Eropa lainnya seperti Jerman juga ogah-ogahan menyerukan gencatan senjata atas agresi Israel. Jerman tidak ingin terlihat mendukung langkah apa pun yang terlihat membatasi hak Israel membela diri.

Ini karena Jerman masih menebus 'dosa' di masa lalu kala Nazi Jerman membantai sekitar 6 juta orang Yahudi selama 1933-1945 dalam peristiwa yang dikenal Holocaust.

Agresi Israel di Gaza hingga kini telah menewaskan 29.092 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan.

Lihat Juga :
Pakar Asing Prediksi Nasib Papua di Bawah Pemerintahan Prabowo

Pasukan militer Israel belakangan mulai menyerang Rafah dan menyatakan akan memfokuskan serangan di sana.

Sekitar 1,4 juta warga Palestina saat ini berada di Rafah. Mereka mengungsi di sana karena tak punya lagi tempat yang aman untuk tinggal.

Kondisi di pengungsian juga mengkhawatirkan karena warga tak memiliki makanan, air, dan akses kesehatan yang cukup. Mereka juga terancam terjangkit penyakit menular karena harus menggunakan sejumlah kecil kamar mandi bersama-sama.

Lihat Juga :
Daftar Real Count Sementara Luar Negeri yang Umumkan Ganjar Unggul

Di tengah kondisi ini, Israel memperingatkan bahwa mereka akan terus melanjutkan serangan selama bulan suci Ramadhan, termasuk di Rafah, jika kelompok Hamas tidak segera membebaskan semua sandera.

(blq/bac)