x8 speeder versi baru

    Release time:2024-10-08 06:15:52    source:chip termurah   

x8 speeder versi baru,nonton bola indonesia vs australia,x8 speeder versi baru

Jakarta,CNBC Indonesia -  Harga emas dunia melemah meskipun bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunganya pada pertemuan pekan depan. Apa yang terjadi?

Berdasarkan data Refinitiv,pada hari ini, Senin (9/9/2024) pukul 15:45 WIB, harga emas tercatat di posisi US$ 2.491,21 per troy ons, turun 0,23% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

Baca:
RI Doyan Gorengan Tempe-Tahu, Tapi Sayang Impor Kedelai Sampai 90%


Sebelumnya, harga emas sempat mencapai puncaknya pada 5 September 2024 di level US$ 2.516,32 per troy ons, tetapi kemudian harga emas mengalami konsolidasi harga sehingga bergerak menyamping alias sideways. Saat itu sentimen pendorong harga emas dunia adalah proyeksi The Fed akan memangkas suku bunganya.

Pelemahan harga emas hari ini seiring dengan penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil US Treasury. Indeks dolar menguat ke 101,20, posisi tertingginya dalam sepekan terakhir. Di sisi lain, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik ke level 3,90%.

Penguatan dolar membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan. Selain itu, emas yang tidak memberikan imbal hasil membuatnya kurang menarik ketika imbal hasil US Treasury meningkat.

Dilansir dari Reuters, harga emas melemah karena dolar menguat pada hari Senin, sementara investor menunggu laporan inflasi AS untuk memperkuat spekulasi mengenai besarnya kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve.

Index dolar, yang mengukur dolar AS terhadap mata uang lain, naik 0,3% dan membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Data utama minggu ini mencakup Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Agustus pada hari Rabu, diikuti oleh Indeks Harga Produsen (PPI) pada hari Kamis.

Baca:
Top! Taipan Prajogo Pangestu Diramal Sejajar Elon Musk pada 2028

Menurut Tim Waterer, kepala analis pasar dari KCM Trade, apabila data CPI minggu ini berada di bawah ekspektasi, cerita yang lebih kuat akan terjadi pada emas, namun saat ini ketahanan dolar bertindak sebagai penghalang.

"Support di kisaran US$2.470-US$2.480 telah membatasi pergerakan turun untuk emas, jadi ini akan menjadi area penting yang harus diperhatikan jika emas berada di bawah tekanan jual."

Lingkungan suku bunga yang rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Pedagang dana berjangka Fed kini memperkirakan peluang 75% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed 17-18 September dan peluang 25% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, menurut perangkat CME FedWatch.

Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa lapangan kerja AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan Agustus, namun penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,2% menunjukkan pasar tenaga kerja tidak jatuh terlalu dalam sehingga memerlukan penurunan suku bunga setengah poin.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(emb) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">