alternatif galaxytoto login

    Release time:2024-10-07 16:41:10    source:koi338   

alternatif galaxytoto login,prediksi jowo pools mbah semar,alternatif galaxytoto loginJakarta, CNN Indonesia--

Rumah Sakit (Hospital) Heartology Cardiovascular di Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta telah resmi beroperasi. Peresmian rumah sakit yang menjadi tonggak baru pelayanan kesehatan kardiovaskular berpadu tim subspesialis cardiac dan vaskular ini diresmikan pada Selasa (30/7).

Chief Executive Officer Heartology Cardiovascular Hospital, Amelia Hendra mengatakan, kehadiran Heartology bukan untuk menjadi pusat layanan kardiovaskular yang unggul. Lebih jauh, Heartology adalah gerakan untuk jantung Indonesia yang lebih sehat, sekaligus sebagai wujud medical excellencedi Indonesia.

"Berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan jantung di Indonesia yang berpusat kepada pasien melalui edukasi, penelitian, penerapan teknologi terbaru, dan teamwork para dokter subspesialis, kami berharap gerakan ini dapat menjadi terobosan dalam industri healthcaredi Indonesia," kata Amelia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain angka kasus tinggi, jumlah dokter spesialis penyakit kardiovaskuler serta fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga tak memadai untuk memberi pelayanan maksimal. Saat ini, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP) hanya berjumlah 1.485 orang.

Dengan komposisi ini, idealnya 1 dokter jantung melayani 100 ribu orang, namun yang terjadi adalah 1 dokter jantung melayani 250 ribu orang. Kondisi ini membuat pelayanan pasien jantung jadi tidak maksimal, sehingga banyak pasien tak dapat tertangani secara tepat waktu.

Terlebih, penderita penyakit jantung di Indonesia kini masuk dalam kondisi "darurat" dengan jumlah pasien yang tinggi, usia penderita semakin muda, dan fasilitas kesehatan yang tidak memadai.

"Tim dokter Heartology terdiri dari subspesialis dan bedah jantung berpengalaman yang bekerja sama sangat erat untuk memastikan perawatan terbaik dan tepat waktu, didukung fasilitas dan teknologi terbaru," lata Direktur Rumah Sakit Heartology Dr. dr. Faris Basalamah, Sp. JP (K).

Dr. dr. Dafsah A. Juzar, Sp.JP(K), Chairman Heartology Cardiovascular Hospital menambahkan, Heartology turut mendukung upaya pemerintah memperkuat sektor medical tourism di Indonesia.

Dirinya optimis hal itu bisa diwujudkan melalui fasilitas kesehatan yang mumpuni, yang sekaligus dapat mengurangi beban finansial dan logistik bagi keluarga yang biasanya harus berobat ke luar negeri, terutama dalam kondisi yang membutuhkan ketepatan waktu perawatan.

Hingga saat ini, lanjut Dr. Dafsah, hampir 40 persen pasien Heartology berasal dari luar Jakarta, secara tak langsung membuktikan kepercayaan dan keyakinan atas layanan medis Heartology.

"Ini tidak hanya menarik wisatawan medis, tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi kesehatan global, memberikan manfaat bagi ekonomi negara, serta meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat." kata Dr. Dafsah.

Pada kesempatan yang sama, Heartology juga menggulirkan kampanye edukatif #SatuDetakUntukIndonesia yang mengajak publik dan praktisi kesehatan untuk bersama lebih peduli terhadap kesehatan jantung, antara lain melalui penerapan gaya hidup sehat, termasuk memeriksa kesehatan jantung secara rutin.

Heartology berharap, kampanye ini dapat mengubah perilaku kesehatan masyarakat, sehingga penyakit jantung dapat dicegah dan dideteksi sejak dini

Gerakan serupa juga diinisiasi untuk mengajak para wanita Indonesia sebagai pilar utama dalam keluarga untuk menjadi duta kesehatan jantung keluarga. Adapun hal ini didukung oleh dr. Reisa Broto Asmoro, seorang influencer gaya hidup sehat, yang mengajak publik untuk proaktif memonitor kesehatan jantung.

Dirinya menegaskan, lebih baik mengetahui ada penyakit dalam tubuh sehingga bisa dilakukan tindakan yang mencegahnya jadi berbahaya bagi kesehatan, daripada membiarkan rasa takut menguasai.

"Sebagai edukator kesehatan, saya merasa berkewajiban meningkatkan kesadaran tentang kondisi darurat penyakit jantung, yang kini juga banyak menyerang usia muda. Rasa takut 'divonis' harus diberantas agar kita bisa mengambil kendali atas kesehatan kita," kata dr. Reisa.

(rea/rir)