pelakortoto togel login

    Release time:2024-10-07 23:34:11    source:domino island pc   

pelakortoto togel login,nanastoto 33831,pelakortoto togel loginJakarta, CNN Indonesia--

Kelompok milisi Hizbullah di Lebanon selatan memiliki segudang persenjataan untuk melawan Israel.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam sebuah pidato terang-terangan mengatakan bahwa kelompoknya telah memperoleh senjata-senjata baru.

Lihat Juga :
Rwanda Disebut Negara Terbersih di Dunia Meski Pernah Konflik, Kenapa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katyusha adalah roket buatan Rusia era Uni Soviet dengan jangkauan hingga 30 kilometer.

Nasrallah mengatakan perubahan terbesar dalam gudang senjata Hizbullah sejak 2006 adalah perluasan sistem panduan presisinya.

Pada 2022, dia berujar Hizbullah memiliki kemampuan di Lebanon untuk melengkapi ribuan roket dengan sistem panduan untuk menjadikannya rudal presisi.

Hizbullah memiliki sejumlah roket Iran, antara lain roket Raad (bahasa Arab untuk Guntur), Fajar (Fajar) dan Zilzal (Gempa), yang memiliki muatan lebih kuat dan jangkauan lebih jauh daripada Katyusha.

Lihat Juga :
Roket Katyusha Buatan Soviet yang Dipakai Hizbullah Bombardir Israel

Roket yang ditembakkan oleh Hizbullah ke Israel selama konflik Gaza termasuk rudal Katyusha dan Burkan (gunung berapi) dengan daya ledak 300-500 kilogram.

Hizbullah juga punya roket Falaq 2 buatan Iran yang digunakan pertama kali pada 8 Juni. Roket ini mampu membawa hulu ledak yang lebih besar daripada Falaq 1 yang digunakan di masa lalu.

Misil anti-tank

Hizbullah telah menggunakan misil anti-tank secara ekstensif dalam perangnya dengan Israel pada 2006 silam. Mereka kembali mengerahkan roket berpemandu tersebut dalam konflik belakangan ini.

Misil anti-tank ini termasuk peluru kendali Kornet buatan Rusia.

Hizbullah juga telah menggunakan rudal buatan Iran yang dikenal sebagai "al-Mas", menurut sebuah laporan oleh penyiar Arab pro-Iran al-Mayadeen.

Lihat Juga :
Diusir, Pasukan AS Mulai Kosongkan Pangkalan Militer di Niger

Laporan Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma Israel yang diterbitkan pada April menggambarkan al-Mas sebagai senjata anti-tank yang dapat mencapai target di luar garis pandang mengikuti lintasan melengkung, memungkinkannya untuk menyerang dari atas.

Rudal itu adalah bagian dari keluarga senjata yang diproduksi Iran melalui rekayasa balik keluarga rudal Spike Israel, demikian menurut laporan itu.

Rudal ini disebut-sebut sebagai "produk unggulan" industri pertahanan Iran yang pernah dimiliki Hizbullah.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Rudal anti-pesawat

Pada 6 Juni, Hizbullah mengklaim telah menembaki sebuah pesawat tempur milik Israel.

Sebuah sumber yang akrab dengan gudang senjata Hizbullah mengatakan itu adalah pertama kalinya Hizbullah menyerang pesawat tempur. Dia menyebut serangan tersebut sebagai tonggak sejarah.

Meski begitu, dia enggan mengidentifikasi senjata apa yang digunakan Hizbullah dalam serangan itu.

Selain menyerang pesawat tempur, Hizbullah juga telah menembak jatuh pesawat tak berawak Israel menggunakan rudal darat-ke-udara.

Lihat Juga :
Kenapa Upin & Ipin Populer di RI dan Malaysia Gandrung Bahasa Gaul?

Insiden pertama terjadi pada 29 Oktober ketika Hizbullah untuk pertama kalinya menyatakan telah menggunakan persenjataan anti-pesawat mereka.

Hizbullah sudah menggunakan rudal semacam itu beberapa kali sejak itu, di mana mereka berhasil menjatuhkan drone Hermes 450 serta Hermes 900 Israel.

Rudal anti-kapal

Hizbullah pertama kali membuktikan bahwa mereka memiliki rudal anti-kapal pada 2006, ketika mereka menyerang sebuah kapal perang Israel 16 km (10 mil) di lepas pantai. Serangan itu menewaskan empat personel Israel dan merusak kapal tersebut.

Sejak perang 2006, Hizbullah telah memperoleh rudal anti-kapal Yakhont buatan Rusia dengan jangkauan 300 kilometer (186 mil), demikian menurut sumber yang akrab dengan gudang senjatanya.

Namun demikian, Hizbullah belum mengonfirmasi terkait senjata itu.

Lihat Juga :
Pakar Nilai Iron Dome Israel Bisa KO Cegat Rudal-rudal Hizbullah

Drone

Hizbullah telah berulang kali meluncurkan drone satu arah yang eksplosif, termasuk dalam beberapa serangan rumit.

Kelompok ini meluncurkan beberapa drone untuk mengalihkan perhatian pertahanan udara Israel, sambil meluncurkan drone bermuatan bom menuju target sasaran.

Baru-baru ini, Hizbullah telah mengumumkan serangan yang menggunakan pesawat tak berawak yang menjatuhkan bom dan kembali ke Lebanon, bukan hanya terbang ke target mereka.

Drone Hizbullah di antaranya yaitu Ayoub dan Mersad, yang dirakit secara lokal, yang menurut para analis murah dan relatif mudah diproduksi.