homotogel

    Release time:2024-10-08 04:19:25    source:tinggi badan messi   

homotogel,wen4d login,homotogel

Jakarta, CNBC Indonesia -Seasonality Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setiap September selama sepuluh tahun terakhir lebih banyak diwarnai merah, tetapi pada September tahun ini potensi bisa ditutup ceria.

Hal tersebut lantaran aliran dana asing yang masuk cukup deras mengikuti prospek pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang semakin dekat.

Baca:
Asing Diam-Diam Borong 10 Saham Ini Kala IHSG Ambruk

Jika melihat data historis berikut, secara rata-rata dalam 10 tahun terakhir, pergerakan IHSG pada bulan September menjadi yang terburuk kedua setelah bulan Maret.

Dalam 10 tahun, IHSG pada September hanya dua kali ditutup hijau, sisanya ditutup merah. Jika dihitung probabilitas IHSG akan terkoreksi pada bulan ini mencapai 80%.

Meski demikian, September tahun ini memiliki perbedaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana era suku bunga tinggi semakin dekat berakhir.

Kondisi ekonomi sudah terasa akibat suku bunga tinggi. Banyak negara mengalami kontraksi pada industri manufaktur-nya, seperti Amerika Serikat (AS), China, sampai Indonesia.

Oleh karena itu, pelonggaran kebijakan moneter guna meningkatkan likuiditas semakin dibutuhkan.

Baca:
IHSG Ambruk dan Balik ke Level 7.500, Gegara September Effect?

Sejumlah data juga mendukung untuk dilakukan pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed, seperti inflasi yang sudah melandai ke level 2%, ditambah pasar tenaga kerja yang sudah mendingin.

Menurut perhitungan CME FedWatch Tool, peluang suku bunga the Fed dipangkas pada pertemuan bulan ini sudah mencapai 59%, dengan perkiraan penurunan sebesar 25 basis poin (bps).

Sejalan dengan itu, aliran dana asing yang masuk ke IHSG dalam beberapa waktu terakhir cukup deras.

Selama sebulan, asing mencatat pembelian bersih sebanyak Rp14,06 triliun di pasar regional, sementara di pasar nego dan tunai mencapai Rp15,28 triliun. Saham perbankan big caps masih mendominasi minat asing, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) jadi yang paling getol diburu mencapai Rp3,3 triliun dalam sebulan.

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengikuti, masing-masing diakumulasi asing senilai Rp2,9 triliun dan Rp1,9 triliun.

Selain bank, adapun emiten big caps lain yang jadi buruan asing, diantaranya PT Astra International Tbk (ASII) sebanyak Rp877,5 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk Rp599,9 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">