mistermpo

    Release time:2024-10-08 03:55:54    source:ular hijau masuk rumah pertanda apa   

mistermpo,klasmen sementara liga bri,mistermpoJakarta, CNN Indonesia--

Negara-negara Arab memberi respons yang berbeda menanggapi kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas imbas serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, pada Jumat (27/9).

Saat sebagian pemerintah negara Arab bungkam, sebagian besar penduduknya justru marah atas kematian Nasrallah karena serangan membabi buta Israel.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALBos Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas sampai Israel Pamer Kemenangan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hizbullah merupakan milisi berhaluan Muslim Syiah sama seperti Iran dan sejumlah kelompok bersenjata lainnya di Timur Tengah yang pro-Tehran. Sementara itu, kelompok Syiah kerap berseberangan dengan aliran Sunni di Timur Tengah.

Di Timur Tengah, Iran juga kerap berseberangan dengan mayoritas negara Arab hingga bersaing ketat dengan Arab Saudi.

Sebagian negara Arab memandang Iran kerap mematik ketegangan di kawasan dengan dukungannya terhadap milisi-milisi yang kerap memicu perang proksi di Timur Tengah. 

Negara Arab yang dipimpin kelompok Sunni seperti Arab Saudi pun tidak begitu vokal merespons kematian Nasrallah.

Lihat Juga :
Kondisi Jasad Bos Hizbullah Hassan Nasrallah saat Ditemukan
Lihat Juga :
Usai Hamas Gaza, Hizbullah Lebanon, Kini Israel Serbu Houthi di Yaman

Dalam pernyataan resmi, Saudi memang menegaskan mereka memantau perkembangan di Lebanon dengan "kekhawatiran yang serius."

Mereka juga mendesak semua pihak menjaga kedaulatan dan keamanan regional Lebanon. Namun, Saudi tak menyebut apapun soal kematian Nasrallah.

Negara-negara lain yang juga beraliran Sunni seperti Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain masih belum buka suara soal kematian Nasrallah.

UEA dan Bahrain, yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2020, juga belum berkomentar apa pun soal kematian Nasrallah. Bahrain juga telah menumpas secara besar-besaran komunitas Syiah pada 2011.

Namun, media Bahrain yang pro-Iran LuaLua TVmelaporkan video berisi pawai kecil sebagai bentuk duka cita atas kematian Nasrallah. Demo itu diwarnai "penyerangan" dan penangkapan terhadap peserta demo.

Situs web oposisi Bahrain, Bahrain Mirror,juga melaporkan pemerintah menahan ulama Syiah karena menyampaikan belasungkawa ke Nasrallah.

Mesir juga menyampaikan pernyataan usai Nasrallah tewas.

Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi mengatakan Timur Tengah sedang mengalami kondisi yang sulit.

"Mesir mengelola masalah dengan cara yang bisa melindungi kawasan tersebut sebisa mungkin, tanpa terseret dalam masalah yang bisa mempengaruhi stabilitas dan keamanannya," kata El Sisi pada Minggu (29/9), dikutip Reuters.

Dia juga tak menyebut Nasrallah dalam pidato itu. El Sisi juga sempat menelepon Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati.

Pilihan Redaksi
  • Hashem Safieddine Disebut Bakal Gantikan Hassan Nasrallah
  • Usai Nasrallah, Israel Klaim Bunuh Pentolan Hizbullah Nabil Kaouk
  • Israel Gempur Houthi di Yaman, Pelabuhan Jadi Target Serangan Udara

Dalam percakapan itu, dia mengatakan Mesir menolak pelanggaran apapun terhadap kedaulatan Lebanon. Namun, El Sisi tak menyebut Nasrallah.

Mesir memiliki hubungan yang rumit dengan kelompok Syiah. Di masa lalu, mereka bahkan sempat mengkritik habis-habisan Iran.

Salah satu warga Mesir yang juga penyiar TV Lamis Elhadidi justru menyampaikan kritik ke Israel usai kematian Nasrallah.

"Kegembiraan sekarang adalah meraih kemenangan bagi musuh, memecah belah bangsa (Arab) dan mengkhianati rakyat Lebanon dan Gaza," kata Lamis di X.

"Singkirkan perbedaan Anda dan lupakan Iran, karena ada negara Arab yang dibom setiap jam."

Negara-negara lain seperti Suriah dan Irak telah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.

Respons pemerintah Suriah berbeda dengan warga di Idlib. Dalam video yang diunggah jurnalis Saif Al Dareei tampak "kegembiraan" penduduk usai kematian Nasrallah.

Oman juga mempunyai respons tersendiri. Mufti agung negara ini, menyampaikan duka cita atas kematian Nasrallah.

"Kami berduka atas meninggalnya sekretaris jenderal Hizbullah, setelah ia menjadi duri dalam tenggorokan proyek Zionis selama lebih dari tiga dekade," kata dia di X.

Pada Minggu, Israel mengklaim telah membunuh Nasrallah dalam serangan Udara besar-besaran di Beirut.

Tak lama setelah itu, Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasrallah.

Dalam sepekan terakhir, Israel memang gencar menyerang Lebanon. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan sempat mengatakan ingin memperluas perang di perbatasan Lebanon-Israel.

Sejumlah pihak juga menduga Israel menargetkan bos Hizbullah dalam rentetan serangan ke Lebanon.

Gempuran Israel ke Lebanon terjadi saat pasukan Zionis terus melancarkan serangan besar-besaran ke Palestina.

(isa/rds)