yes77 slot login

    Release time:2024-10-08 05:33:19    source:arti mimpi membeli beras   

yes77 slot login,ngon a djam,yes77 slot loginJakarta, CNN Indonesia--

Israel dilaporkan tengah menyiapkan rencana invasi ke Lebanon di tengah seruan gencatan senjata oleh sejumlah negara termasuk Amerika Serikat.

Rencana itu disampaikan militer Israel usai menggempur besar-besaran Tel Aviv ke negara itu yang berlangsung sejak awal pekan ini dengan dalih memberangus milisi Hizbullah.

Kantor penyiaran publik Israel, Kan, melaporkan militer Israel tengah mempersiapkan operasi militer darat yang mungkin dilakukan di Lebanon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Mayjen Ori Gordin, mengatakan Israel harus bersiap untuk melakukan serangan darat ke Lebanon.

Sebab, menurutnya, perang Israel dan Hizbullah kini telah memasuki fase baru sehingga Israel perlu melakukan perubahan strategi dengan melakukan serangan darat ke Lebanon.

"Menghadapi hal ini, kita perlu mengubah situasi keamanan. Kita harus sepenuhnya siap untuk melakukan manuver dan tindakan," kata Gordin saat berkunjung ke latihan brigade di perbatasan utara Israel pada Selasa (24/9) dilansir Reuters.

Namun, apakah Israel benar-benar akan melakukan invasi darat ke Lebanon?

Akankah rencana itu terwujud dalam waktu dekat?


Tidak akan terjadi dalam waktu dekat

Seorang pengamat politik asal Israel, Ori Goldberg, berasumsi bahwa rencana invasi darat Israel ke Lebanon tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Menurutnya, Israel belum punya strategi yang jelas untuk melakukan hal tersebut.

Selain itu, Goldberg juga menilai pasukan militer angkatan darat Israel belum cukup banyak jika mereka ingin melancarkan invasi darat ke Lebanon.

"Saat ini, menurut saya, itu (rencana invasi darat ke Lebanon) masih sekadar pertunjukan. Namun, (rencana itu) mungkin akan berubah dalam waktu 24 jam. Kita masih di ambang kehancuran. Namun, saya rasa belum ada keputusan untuk melancarkan invasi," kata Goldberg dilansir Al Jazeera.

Lihat Juga :
Warga Korut Muak Dengar Lagu Puja-puji Kim Jong Un Tiap Hari

Israel bisa saja melakukan invasi dalam waktu dekat

Sementara itu, Profesor Ilmu Politik Universitas Lebanon, Imad Salamey, punya komentar cukup berbeda soal rencana invasi darat Israel ke Lebanon. Ia berasumsi bahwa Negeri Zionis tersebut bisa saja melancarkan invasi darat dalam waktu dekat.

Sebab, Israel sudah tahu kelemahan kekuatan militer yang dimiliki Hizbullah. Kekuatan Hizbullah sendiri juga sudah mulai melemah imbas serangan udara brutal yang dilakukan Israel pada Senin (23/9). Oleh karena itu, Salamey menilai Israel bisa dengan mudah melakukan invasi kepada kelompok milisi tersebut.

"Kemungkinan invasi Israel di Lebanon semakin menguat di kalangan politik dan militer Israel. Jika pemerintah Israel memilih strategi ini, kemungkinan besar invasi dapat dimulai dalam waktu 72 jam.

"Sebab, Israel mungkin yakin bahwa struktur kendali dan komando Hizbullah telah cukup lemah, sehingga membuat partai tersebut rentan terhadap serangan cepat sebelum memiliki kesempatan untuk berkumpul kembali," kata Salamey kepada Al Jazeera.

Namun, meski sudah melemah, lanjut Salamey, Hizbullah bisa saja membalas invasi darat Israel ke Lebanon. Jika itu terjadi, profesor Ilmu Politik itu berasumsi bahwa perang yang terjadi antara Israel dan Lebanon bisa jadi perang yang berkepanjangan.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALMilisi Irak Gempur Israel hingga Warga Korut Muak Lagu Kim Jong Un

"Hizbullah, meskipun melemah, kemungkinan akan merespons dengan taktik gerilya dan serangan balasan yang ditujukan ke target militer Israel. Hal ini berpotensi memperpanjang konflik dan membuat pendudukan apa pun di Lebanon selatan merugikan Israel.

"Ketahanan kelompok tersebut dan akarnya yang kuat di wilayah tersebut menunjukkan bahwa invasi apa pun tidak akan menghasilkan kemenangan yang cepat atau mudah, sebaliknya akan mengakibatkan perang yang berlarut-larut dengan konsekuensi jangka panjang bagi kedua belah pihak," tambah Salamey dilansir Al Jazeera.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Invasi Israel di Gaza sudah banyak menguras kekuatan ekonomi Israel. Banyak biaya yang harus mereka keluarkan dalam perang yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda perdamaian tersebut.

Oleh karena itu, Profesor Hubungan Internasional Universitas St. Joseph, Beirut, Karim Emile Bitar, mengatakan bahwa invasi darat yang direncanakan Israel ke Lebanon akan menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara tersebut. Sebab, menurutnya, invasi darat ke Lebanon juga akan memakan biaya yang cukup besar.

"Sejauh ini, mereka telah berhasil mencapai beberapa tujuan mereka. Tentu saja dengan mengorbankan tragedi kemanusiaan bagi warga sipil di Lebanon. Jika mereka memutuskan untuk melancarkan invasi darat, situasinya akan sangat berbeda.

"Mereka mungkin akan mengalami kerugian yang signifikan karena meskipun Hizbullah telah melemah, mereka masih memiliki kapasitas untuk menimbulkan kerugian bagi Israel," kata Bitar dilansir Al Jazeera.

Bitar juga menjelaskan bahwa eskalasi perang yang dilakukan Israel ke Lebanon baru-baru ini merupakan tindakan yang tidak punya urgensi politik yang jelas. Sebab, menurutnya, tindakan tersebut ditujukan hanya untuk menutupi kegagalan militer Israel dalam mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Lihat Juga :
Daftar Negara Pemasok Senjata Israel untuk Gempur Lebanon

Selain itu, Bitar juga mengatakan bahwa Lebanon bisa dengan mudah melakukan serangan balasan jika Israel benar-benar menginvasi mereka. Sebab, Lebanon sudah terbiasa perang melawan Israel sejak puluhan tahun yang lalu. Lebanon juga sudah paham betul taktik-taktik perang yang digunakan Israel saat melawan mereka.

"Jika Israel melakukan invasi darat ke Lebanon, secara paradoks, Hizbullah bisa merasa bahwa mereka kembali ke zona nyaman. Sebab, mereka sudah terbiasa melawan invasi Israel, Mereka juga tahu setiap desa di Lebanon selatan. Selain itu, mereka juga masih punya banyak pejuang yang siap untuk mencoba mengusir invasi Israel ini," tambah Bitar kepada Al Jazeera.

Ingin Hizbullah dan Lebanon menyerah

Lebih lanjut, Peneliti senior Arab Center Washington DC, Yousef Munayyer, berkomentar bahwa eskalasi militer dan rencana invasi darat Israel ke Lebanon dilakukan untuk membuat negara tersebut dan Hizbullah jera. Dengan tindakan tersebut, Israel berharap Lebanon dan Hizbullah tunduk dan memaksa mereka untuk menyerah.

Lihat Juga :
Ribuan TNI di Lebanon, Menlu Retno Khawatir Keselamatan Pasukan PBB

"Mereka benar-benar berusaha melakukan sesuatu dengan cepat, dengan harapan bahwa mereka dapat memberikan begitu banyak tekanan kepada Hizbullah sehingga mereka tidak punya pilihan selain mencoba menegosiasikan akhir yang cepat dari masalah ini.

"Israel berharap dengan pembunuhan, ledakan pager, dan sebagainya, mereka akan mampu mengubah dinamika dengan melakukan sesuatu yang sangat signifikan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga akan memaksa Hizbullah untuk menghitung ulang gagasan untuk mencoba menjadikan ini perang yang berlarut-larut," kata Munayyer kepada Al Jazeera.

Munayyer menambahkan, serangan udara yang dilakukan Israel ke Lebanon baru-baru ini justru dilakukan agar mereka tidak perlu melakukan invasi darat. Menurutnya, tindakan itu dilakukan akan membutuhkan biaya besar yang berpotensi merugikan perekonomian Israel, seperti dikutip Al Jazeera.