monitoring pergerakan kapal di selat sunda

    Release time:2024-10-08 00:27:56    source:mistik index   

monitoring pergerakan kapal di selat sunda,angka kupu kupu,monitoring pergerakan kapal di selat sundaJakarta, CNN Indonesia--

Duta Besar Singapurauntuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, menegaskan posisi pemerintahannya jelas menyusul desakan pendukung penceramah kondang Ustaz Abdul Somad(UAS) usai disebut ekstremis dan menyebarkan segregasi.

"Saya kira posisi kami sudah jelas dalam pernyataan MHA [Kementerian Dalam Negeri Singapura pada] 17 Mei, dan penjabaran Menteri hari ini seperti diberitakan media," tulis Anil melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.compada Senin (23/5) petang saat ditanya soal desakan agar Kedutaan Singapura meminta maaf terkait sebutan untuk UAS.

Lihat Juga :
Alasan Kim Jong-un Ikut Angkat Peti Mati Pemimpin Militer Korut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pada 17 Mei lalu, Kemendagri Singapura mengeluarkan pernyataan resmi soal UAS yang mengklaim dirinya dideportasi.

Lihat Juga :
Singapura Klaim Pemuda 17 Tahun Terpengaruh UAS Jadi Radikal

Dalam pernyataan itu, mereka mengatakan UAS dikenal menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi yang tak bisa diterima di masyarakat multi-ras dan multi agama di Singapura.

"UAS pernah mengatakan bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi syahid," jelas pernyataan tersebut.

Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen. UAS mengatakan salib sebagai tempat tinggal jin kafir.

Selain itu, secara terbuka UAS juga menyebut non-Muslim sebagai kafir.

Lihat Juga :
Singapura Ungkap Pendukung UAS Mengancam dengan Singgung 9/11

Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan atau mendukung ajaran ekstrimis dan segregasi.

"UAS dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," tegas mereka.

UAS menjadi sorotan publik usai mengklaim dirinya dideportasi dari Singapura dan mengunggah di Instagram. Padahal, menurutnya, persyaratan dokumen sudah lengkap.

[Gambas:Video CNN]



(isa/bac)