angkasa 138

    Release time:2024-10-07 21:53:38    source:cita 4d   

angkasa 138,sultantoto link alternatif login,angkasa 138Jakarta, CNN Indonesia--

BPJS Ketenagakerjaan melanjutkan transformasi digital melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) yang diluncurkan sejak 2021, yang berhasil memberikan kemudahan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) bagi peserta di manapun dan kapan saja.

Hal ini disampaikan Deputi Layanan Digital dan Customer Care, Faizal Rachman yang mewakili Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan dalam diskusi panel pada gelaran Indonesia 4.0 Conference & Expo 2024 pada Selasa (27/8).

Faizal mengungkapkan, sebelum kehadiran aplikasi JMO, proses klaim memakan proses cukup panjang dan butuh waktu, sehingga mengurangi kenyamanan peserta. Untuk itu, BPJS Kesehatan mengambil langkah strategis berupa simplifikasi proses klaim melalui aplikasi JMO, sehingga proses klaim jadi lebih mudah dan lebih banyak jumlah peserta yang terlayani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faizal memaparkan, dalam tiga tahun terakhir, BPJS Ketenagakerjaan tak lagi merekrut karyawan berkat perpindahan ke digital. Yang dilakukan adalah mengoptimalkan resource yang ada dengan menggabungkan beberapa fungsi.

"Dengan melakukan hal tersebut beban personil juga terus menurun, dari yang awalnya pada tahun 2019 sebesar 66 persen, saat ini turun menjadi 60 persen dan target kami di tahun 2026 akan turun sampai 55 persen. Hal ini membuktikan bahwa teknologi sudah mengambil alih proses klaim," ungkap Faizal.

Selain itu, data menunjukan utilisasi penggunaan aplikasi JMO mengalami peningkatan signifikan setiap tahun. Saat diluncurkan, pada 2021 jumlah klaim JHT melalui JMO baru sebanyak 15,2 persen dan saat ini menyentuh angka 72 persen.

Dengan kata lain, hanya menyisakan kurang lebih 20 persen klaim yang diproses di kantor cabang.

Aplikasi JMO itu tak hanya berisikan informasi mengenai lima program yakni Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), tetapi juga menampilkan value added services, seperti informasi mengenai perumahan pekerja, dana siaga, streaming, e-wallet, belanja, promo dan investasi.

"Ke depan kita akan lakukan pengembangan-pengembangan lagi, di mana penggunaan Artificial Intelligence (AI) sangat kami butuhkan untuk membantu proses verifikasi klaim sehingga akan lebih efisien. Penggunaan AI ini juga termasuk contact center kami yang menggunakan chat berbasis AI," kata Faizal.

(rea/rir)