tafsir mimpi 25

    Release time:2024-10-08 00:12:47    source:bonanza888   

tafsir mimpi 25,erek2 cicak,tafsir mimpi 25Jakarta, CNN Indonesia--

Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR) mengecam pengesahan undang-undang (UU) negara mayoritas muslim Tajikistanyang melarang penggunaan hijab.

Dalam situs resminya, CAIR menyatakan beleid tersebut melanggar kebebasan beragama dan tak seharusnya ditetapkan oleh negara manapun di seluruh dunia.

Lihat Juga :
Alasan Negara Mayoritas Muslim Tajikistan Larang Pemakaian Hijab

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Saylor ini merespons pengesahan undang-undang di Tajikistan yang melarang penggunaan hijab dan pakaian muslim lainnya.

Rancangan undang-undang (RUU) yang disahkan parlemen pada pekan lalu itu melarang penggunaan, mengimpor, menjual, dan memasarkan "pakaian asing bagi budaya Tajik". Mayoritas pejabat dan publik menyebut larangan itu ditujukan terhadap pakaian khas Muslim.

Undang-undang ini juga melarang tradisi umat Muslim Tajikistan "iydgardak" yang berlangsung saat Hari Raya Idul Fitri. Iydgardak adalah tradisi ketika anak-anak mengunjungi rumah-rumah dan mendapatkan uang saku.

Lihat Juga :
Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin di Malaysia, Fakta atau Fiksi?

Lebih dari itu, RUU itu turut mencakup sanksi administratif dan denda bagi para pelanggarnya. Dikutip Euro News, mereka yang melanggar akan didenda mulai dari 7.920 somoni atau sekitar Rp12,1 juta untuk warga biasa, sekitar 54 ribu somoni (Rp82,6 juta), dan 57.600 somoni (Rp88,1 juta) bagi para tokoh agama.

Salah satu alasan pemerintah melarang penggunaan hijab dan atribut keagamaan lainnya adalah "demi melindungi nilai-nilai budaya nasional" dan "mencegah takhayul serta ekstremisme".

Dalam beberapa tahun terakhir, Tajikistan memang terus memperketat larangan memakai pakaian dan atribut keagamaan, terutama pakaian Muslim, di sekolah-sekolah dan tempat kerja.

Lihat Juga :
Tajikistan Pernah 'Gusur' Hampir 2 Ribu Masjid, Ubah Jadi Bioskop-Kafe

Dengan UU ini, warga dianjurkan untuk lebih sering menggunakan pakaian nasional Tajikistan alih-alih pakaian Muslim.

(blq/bac)