dragon999

    Release time:2024-10-08 00:07:54    source:mimpi naik bis   

dragon999,erek2 tikus,dragon999Jakarta, CNN Indonesia--

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pihaknya tidak akan mengakhiri perang melawan Hamas sampai para militan tersebut membebaskan sandera di Gaza, Palestina.

Hal tersebut disampaikan Gallant di Washington, Amerika Serikat, Senin (25/3), setelah Israel membatalkan delegasi lain yang akan berangkat ke AS sehubungan dengan seruan gencatan senjata Dewan Keamanan PBB.

Lihat Juga :
DK PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Palestina

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Hussein al-Sheikh, menteri urusan sipil di Otoritas yang memiliki sebagian kendali administratif di Tepi Barat yang diduduki Israel, melalui platform media sosial X.

"Kami menyerukan penghentian permanen terhadap resolusi tersebut. perang kriminal ini dan penarikan segera Israel dari Jalur Gaza."

Lihat Juga :
Korban Tewas Penembakan Massal di Rusia Bertambah Jadi 139 Orang

Sebelumnya, DK PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera antara kelompok Hamas dan Israel di Gaza, Palestina setelah Amerika Serikat (AS) abstain.

Resolusi ini mengikat secara hukum dan menuntut gencatan senjata segera pada bulan Ramadan, pembebasan sandera segera dan tanpa syarat, dan "kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran" bantuan ke Gaza.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan kegagalan dalam mengimplementasikan resolusi tersebut tidak dapat dimaafkan.

Pasukan Israel terus menyerang sejumlah wilayah di Gaza Palestina saat momen Ramadan, hingga menyebabkan 52 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

Menurut laporan Al Jazeera Senin (25/3), pasukan Israel menyerang di Deir El Balah, Pusat Gaza. Gempuran ini menyebabkan 22 orang tewas. Tentara Israel juga menyerang Rafah, Gaza selatan, dan menyebabkan 30 orang meninggal.

Lihat Juga :
Donald Trump Dihukum Denda Rp2,7 Triliun atas Kasus Penipuan Kekayaan

Selama lima bulan agresi Israel ke Palestina, lebih dari 32 ribu warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak telah tewas. Selain korban jiwa, kondisi di Gaza juga kian parah akibat minimnya bantuan kemanusiaan dan fasilitas medis yang memadai.

Israel menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

(AFP/fra)