178 toto

    Release time:2024-10-07 23:47:57    source:barca vs inter   

178 toto,hongkong pools live draw community,178 toto

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga batu bara acuan dunia ditutup melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (25/9/2024), ditopang oleh naiknya impor batu bara termal India dan rencana pemberian paket stimulus ekonomi China.

Berdasarkan data dari Refinitivpada Rabu kemarin, harga batu bara acuan ICE Newcastle untuk kontrak Oktober 2024 ditutup melonjak 1,78% di posisi US$ 142,9 per ton. Harga penutupan kemarin adalah yang tertinggi sejak 2 September 2024.

Harga tersebut juga menandai kenaikan harga batu bara selama lima hari beruntun dengan penguatan 5,7%.

Kenaikan harga batu bara kemarin terjadi ditopang oleh naiknya impor batu bara termal India. Pada periode April-Juli 2024, India mengimpor 2% lebih banyak batu bara termal untuk meningkatkan pembangkitan listriknya. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Batu Bara Federal India.

Secara keseluruhan, impor batu bara India, termasuk batu bara kokas yang sebagian besar digunakan oleh produsen baja naik 0,9% dari tahun lalu menjadi 90,51 juta metrik ton selama empat bulan pertama tahun fiskal ini yang dimulai pada April 2024.

Sedangkan pembangkitan listrik termal India pada periode April-Juli 2024 naik sebesar 11,1% dari tahun lalu menjadi 483,82 miliar unit.

Konsumsi pembangkit listrik berbasis batu bara impor selama periode tersebut naik sekitar 75% menjadi 17,69 juta ton.

India memiliki salah satu cadangan batu bara terbesar kelima di dunia, tetapi produksi lokalnya tertinggal dari permintaan karena listrik termal digunakan untuk lebih dari setengah dari kapasitas terpasang India sebesar 448 gigawatt.

Baca:
Bukti Baru Ekonomi Lesu: Warga RI & Perusahaan Sama-Sama Menderita

Sementara itu, produksi batu bara negara tersebut selama April-Juli 2024 melesat 9,6% (year on year/yoy) menjadi 321,40 juta ton.

"India akan meningkatkan pembangkit listrik berbahan bakar batubara hingga tahun 2035 untuk memenuhi kebutuhan negara yang terus meningkat," kata menteri listrik federal Manohar Lal Khattar, dilansir dari Reuters.

Di lain sisi, batu bara juga masih ditopang oleh rencana pemberian stimulus oleh pemerintah China guna membangkitkan kembali perekonomian China yang masih rentan lesu.

Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) berencana memberikan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti di China. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya mengatakan, bank sentral akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 basis poin (bps).

PBoC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

"Suku bunga hipotek juga akan dikurangi rata-rata sebesar 0,5 poin persentase," kata Pan, dikutip Reuters, Selasa (24/9/2024).

Langkah ini yang dapat memberikan sedikit keringanan bagi rumahtangga tetapi menimbulkan kekhawatiran terkait profitabilitas bank. Pan tidak menyebutkan kapan langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku.

Pengumuman paket tindakan stimulus untuk ekonomi Tiongkok oleh PBoC berkontribusi terhadap peningkatan harga komoditas, termasuk komoditas energi seperti batu bara.

Apalagi, merupakan negara yang mengimpor batu bara terbesar di dunia, sehingga pemberian stimulus yang diharapkan dapat mendongkrak kembali perekonomian China juga berdampak ke sektor batu bara.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">