leo guntara

    Release time:2024-10-07 23:48:46    source:login angkah   

leo guntara,kenapa rx king mahal,leo guntara

Jakarta, CNBC Indonesia- Mantan Presiden Peru Alberto Fujimori meninggal dunia, Rabu (12/9/2024). Ia wafat dalam usia 86 tahun.

Mengutip Reuters, informasi berpulangnya Fujimori diumumkan langsung oleh putrinya, Keiko Fujimori, dalam akun X-nya. Ia menyebut Fujimori meninggal setelah melawan kanker yang diidapnya sejak lama.

"Setelah perjuangan panjang melawan kanker, ayah kami... baru saja berangkat menemui Tuhan," tulis Keiko.

Baca:
Sekjen PBB Murka Ratusan Stafnya Dibunuh Israel di Gaza

Di luar kediaman Fujimori pada Rabu malam, para pendukung berkumpul untuk berkabung dan berdoa. Sejumlah pihak menggarisbawahi niat Fujimori untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam pemilihan 2026 mendatang

"Hari ini, saya menangis untuk seorang pemimpin," kata pendukung Fujimori, Cesar Valverde. "Ia seharusnya menjadi presiden lagi; kami bekerja agar Alberto Fujimori menjadi presiden lagi, tetapi Tuhan telah mengambilnya."

Kisah Hidup Fujimori

Fujimori, putra imigran Jepang, adalah rektor universitas pertanian yang sebenarnya tidak begitu populer saat terpilih pada tahun 1990. Ia membasmi hiperinflasi yang telah menyebabkan jutaan warga Peru kehilangan pekerjaan, memprivatisasi puluhan perusahaan milik negara, dan memangkas tarif perdagangan.

Langkahnya ini kemudian menjadi dasar bagi Peru untuk sementara waktu menjadi salah satu negara dengan ekonomi paling stabil di Amerika Latin.

Namun, ia sempat memenjarakan kelompok oposisinya, Abimael Guzman, karena dianggap hampir menggulingkan kekuasaan. Guzman, yang juga pemimpin kelompok Maoist Shining Path, meninggal di penjara pada bulan September 2021.

Banyak warga Peru menganggap Fujimori sebagai seorang otokrat setelah ia menggunakan tank militer untuk menutup Kongres pada tahun 1992. Saat itu, ia diketahui merancang ulang konstitusi sesuai keinginannya untuk mendorong reformasi pasar bebas dan undang-undang anti terorisme yang ketat.

Baca:
Semenanjung Korea Memanas, Korut Tembakkan Rudal Balistik

Namun rangkaian skandal korupsi selama 10 tahun pemerintahannya akhirnya membuat opini publik menentang Fujimori. Tak lama setelah ia memenangkan pemilihan ketiga pada tahun 2000, muncul video penasihat utamanya dan kepala mata-mata Vladimiro Montesinos yang membagikan uang tunai untuk menyuap politisi.

Fujimori kemudian melarikan diri ke pengasingan di Jepang. Ia kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri melalui pesan faks dari Tokyo.

Fujimori sendiri memiliki kewarganegaraan ganda dengan Jepang. Ia sempat berkampanye untuk kursi senator di Jepang, namun ia gagal.

Pada 2007, Fujimori kemudian ditahan saat singgah di Chili diekstradisi ke Peru tak lama setelah tertangkap. Pada tahun 2009 ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.

Setelah dipenjara, penampilan Fujimori di terbatas pada kunjungan ke rumah sakit, di mana ia seringkali tampak tidak sehat. Sementara para pengkritiknya mengabaikan keluhan kesehatannya sebagai taktik untuk kabur dari penjara, presiden saat itu Pedro Pablo Kuczynski sempat memberikan pengampunan kepada Fujimori pada tahun 2017.

Beberapa bulan kemudian, Kuczynski dimakzulkan dan pengampunan Fujimori dibatalkan. Tak lama setelahnya, ia dikembalikan lagi ke penjara.

Namun pengadilan mengembalikan pengampunan tersebut pada Desember 2023 karena Fujimori didiagnosis menderita sakit maag, hipertensi, dan kanker lidah. Pada Mei 2024, Fujimori mengumumkan bahwa ia menderita tumor ganas.


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Atasi Macet, Dharma Tekankan Perbaikan Manajemen Transportasi

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">